page-banner
Kisah Inspiratif di Balik Pensil dan Penghapus 1 Juli 2024

Kisah Inspiratif di Balik Pensil dan Penghapus

Wali Kota Depok, Mohammad Idris selalu punya kisah inspiratif. Kali ini bercerita tentang pensil dan penghapus untuk memotivasi para Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah yang ia pimpin.

Kiai Idris – begitu sapaan karib Wali Kota Depok itu memulai cerita seorang anak kecil yang melihat neneknya menulis di atas kertas. Tiba-tiba si bocah bertanya apa yang sedang dilakukan neneknya. Sang nenek menjawab bahwa ia sedang menulis tentang sang cucu.

“Tetapi bukan itu yang terpenting, kata si nenek, yang terpenting adalah pensilnya,” kisah Kiai Idris berpidato kala penyerahan penghargaan BKN Award dan Lomba Posyandu Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2022 di Halaman Balai Kota, Senin, 4 September 2023

Kiai Idris mengungkapkan alasan pensil menjadi hal penting dalam cerita ini. Menurut dia, ada lima nilai yang hendak disampaikan sang nenek kepada cucunya.

Pertama, sehebat apa pun seseorang ketika kelak menjadi orang besar, tidak lepas dari ketergantungan kepada tangan Tuhan.

Kedua, lanjutnya menirukan cerita nenek kepada cucunya itu, ketika pensil diraut, tentu merasa sakit tetapi sebentar sakitnya, setelah itu dia akan melaju melakukan pekerjaannya yang luar biasa.

“Makanya nanti kalau kamu sudah besar, tidak terlepas dalam hidup dari rasa sakit dan sedih, jangan berkepanjangan dengan rasa-rasa itu, tetapi setelah rasa sedih itu kamu akan melakukan sesuatu yang dahsyat,” katanya.

Ketiga, sambung Kiai Idris, pensil yang bagus selalu ada pendamping. Yakni, penghapus. Lantas, apa pelajaran dari penghapus ? Bahwa ketika diri sendiri salah, dan kesalahan itu dihapus, jangan sampai tersinggung.

“Bahkan kita bersyukur dan berterima kasih bahwa kesalahan kita sudah dihapus dan kita bisa memperbaiki dengan sesuatu yang lebih baik,” terangnya.

Selanjutnya, pelajaran keempat yang ingin disampaikan si nenek kepada cucunya yaitu hal yang terpenting bukan yang tampak dari pensil tersebut dengan warna-warna yang indah.

Tetapi, sambung Kiai Idris, apa yang ada di dalam pensil ini yang juga menjadi bagian terpenting.

“Maka dari itu, dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan kamu saat dewasa nanti, jangan lupa melihat dalam diri kamu, jiwa dan hati kamu, agar selalu bersih, motivasi yang baik dengan tidak ada sesuatu ambisi yang hanya material, tetapi kamu punya Tuhan, punya saudara, punya teman-teman dan sesama,” ungkapnya.

“Itulah pentingnya untuk melihat ke dalam seperti kita melihat pensil ini, gravit yang ada di dalamnya yang terpenting yang menggerakkan si pensil untuk terus menulis,” ujarnya.

Pelajaran yang terakhir dari kisah ini, adalah pensil ketika dituliskan akan meninggalkan bekas. Tergantung apa yang dia tulis.

“Untuk itulah dalam hidup pasti kamu akan meninggalkan bekas-bekas kehidupan bagi orang-orang setelah kamu, karena itu, tulislah kesan-kesan yang baik agar bisa meninggalkan bekas yang baik,” pesannya.

“Itu pelajaran dari pensil yang diberikan oleh seorang nenek kepada cucunya untuk kehidupan,” ucapnya.

“Mudah-mudahan kita juga bisa belajar dari kisah pensil ini untuk memperbaiki kinerja kita di lingkungan Pemkot Depok,” katanya.

“Selamat bertugas melaksanakan karya-karya nyatanya untuk masyarakat Kota Depok, sehingga dengan karya-karya itu, kita bisa menghasilkan berbagai penghargaan, bukan hanya penghargaan, baik dalam pandangan manusia tetapi juga dalam pandangan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutup Kiai Idris.

Sumber : https://berita.depok.go.id/kiai-idris-motivasi-asn-lewat-kisah-inspiratif-pensil-dan-penghapus