biropbj.kaltimprov.go.id Personel Polri asal Kota Samarinda, Bripka Joko Hadi Aprianto ini patut jadi contoh. Selain menjadi pelindung dan pengayom masyarakat, ia juga menjadi penggali kubur secara sukarela. Kegiatan ini ia lakukan selama 23 tahun !
Bripka Joko mengatakan, pekerjaan penggalian kubur ini, sudah ia lakukan sejak duduk di bangku SMP. Ia bercerita, pekerjaan itu terpaksa ia lakukan, karena gaji ayahnya, yang seorang polisi tingkatan Tamtama tidak cukup membiayai keluarga dan 6 saudaranya.
Ketika diterima menjadi polisi di Polresta Samarinda, aktivitas penggalian kubur tetap Joko lakukan. Saat ini, ia menggali kubur di Pemakaman Muslim Peng Ah, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda.
“Dulu gaji Rp 30 ribu per satu liang lahat, kalau, sekarang saya gali kubur untuk bekal akhirat,” kata Joko dikutip dari tribunkaltim.com.
Tidak hanya sendiri, Bripka Joko juga mengajak temannya sesama anggota Polri untuk ikut membantu menggali kubur secara sukarela.
“Jangan pernah merasa pekerjaan itu adalah pekerjaan yang hina, karena itu pekerjaan yang mulia dan terus melaksanakan tugas melayani masyarakat di luar tugas pokoknya,” ujar Bripka Joko.
Cerita pengabdian Bripka Joko ini sampai ke telinga Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadly. Dilansir dari tribatanews.go.id, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo mendatangi langsung Bripka Joko untuk memberikan apresiasi. Kapolri menyatakan bahwa Bripka Joko dapat menjadi teladan bagi anggota Korps Bhayangkara.
"Tolong niat baik ini diturunkan bukan hanya ke anak-anakmu (Bripka Joko) saja, tetapi juga ke rekanmu yang lain. Terus menjadi polisi yang baik," kata Jenderal Sigit melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa 10 September 2024.
Jenderal Sigit menegaskan bahwa Bripka Joko harus tetap konsisten dalam menjalankan tugasnya sebagai polisi yang baik dan melayani masyarakat sesuai kemampuannya. Ia juga menekankan bahwa kebaikan Bripka Joko dapat dijadikan contoh oleh seluruh personel Korps Bhayangkara di seluruh Indonesia.
Dalam pertemuan di Polresta Samarinda, Kalimantan Timur, Senin, 9 September 2024, Kapolri mendengarkan langsung cerita Bripka Joko tentang keputusannya menjadi penggali kubur selain menjalankan tugasnya sebagai polisi.
"Kamu kan sekarang polisi dan sampai sekarang terus berlanjut menggali kubur, apa yang ada di hatimu saat ikut membantu melaksanakan gali kubur. Niatmu apa?" tanya Kapolri saat bertemu Bripka Joko.
Bripka Joko menjelaskan bahwa profesinya sebagai penggali kubur sudah dilakukannya selama puluhan tahun, yang awalnya untuk mencari nafkah, tetapi sekarang dilakukan dengan ikhlas sebagai bentuk amal karena ia sudah memiliki pekerjaan tetap sebagai anggota Polri.
"Izin jenderal kalau dahulu buat mencari rezeki kalau sekarang untuk amal. Karena setiap bulan, mohon izin pasti nombok. Karena untuk orang tidak mampu saya gratiskan, tapi saya tetap gaji karyawan," kata Bripka Joko.
Setelah mendengarkan cerita dan pengalaman Bripka Joko, Kapolri menyatakan bahwa membantu masyarakat dengan menjadi penggali kubur adalah tindakan yang sangat mulia.
Kapolri juga sempat menyebutkan peluang sekolah perwira kepada Bripka Joko. Namun, Bripka Joko lebih memilih agar area pemakaman diperluas untuk kepentingan masyarakat. "Sudah sekolah belum. Mau sekolah perwira?" ujar Listyo Sigit.
Bripka Joko mengungkapkan bahwa ia berharap ada penambahan lahan pemakaman, karena saat ini lahannya semakin terbatas.
Menanggapi keinginan tersebut, Kapolri Listyo Sigit berharap agar hal ini dapat dikomunikasikan dengan pihak-pihak terkait, mengingat kebutuhan untuk memperluas lahan makam semakin mendesak karena mulai penuh.