page-banner
Jabatan dan Kedudukan Tak Seharusnya Mengubah Kesahajaan 8 Juli 2024

Jabatan dan Kedudukan Tak Seharusnya Mengubah Kesahajaan

Mohammad Natsir seorang menteri yang lahir di Alahan Panjang, Solok, Sumatera Barat pada tanggal 17 Juli 1908. Dirinya sejak kecil sangat dekat dengan perdagangan dan agama. Bahkan dirinya pernah berkali-kali tinggal bersama saudagar Islam dan selalu bersemangat memperlajari tentang Islam.

Mohammad Natsir sangat gemar berorganisasi. Dirinya memulai kiprah organisasinya di MULO (Organisasi Buruh Serikat Peringatan. Sepak terjangnya di dunia organisasi membawa dirinya menjadi Wakil Ketua Komite Nasional Indonesia (KNIP), Preside Liga Muslim Sedunia (World Moslem Congress) serta Ketua Dewan Masjid Sedunia.

Namun, kesederhanaan dirinya membuat Guru Besar Universitas Cornell, Amerika Serikat, George McTurnan Kahir terkesima dengan penampilannya.

Ketika itu, Natsir adalah Menteri Penerangan RI. “Ia memakai kemeja bertambalan, sesuatu yang belum pernah saya lihat di antara para pegawai pemerintah mana pun,” terang Kahin seperti tertulis dalam buku Natsir: 70 Tahun Kenang-kenangan Kehidupan dan Perjuangan.

Belakangan, Kahin mengetahui bahwa Natsir hanya memiliki dua stel kemeja kerja yang sudah tidak begitu bagus. Natsir tak malu menjahit kemejanya itu bila robek.

Hal itu sampai membuat para pegawai Kementerian Penerangan mengumpulkan uang untuk membelikan Natsir baju agar terlihat seperti menteri sungguhan.

Seorang menteri yang juga tokoh ternama di dunia internasional mengenakan kemeja bertambal? Jika hal itu diungkapkan pada saat ini, mungkin tak ada orang yang akan percaya. Namun, dulu sosok seperti itu nyata adanya.

Ya? Dialah Mohammad Nastsir, tokoh besar yang beberapa kali sempat menjadi menteri bahkan pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia. Dirinya dilantik oleh Presiden Ir. Soekarno di Keraton Hadiningrat pada tanggal 7 September 1950.

Sumber : Dikutip dari Buku Orange Juice For Integrity : Belajar Integritas Kepada Tokoh Bangsa/Halaman 53-55