Seorang karyawan bernama Mila memberikkan pancaran inspirasi dan dedikasi yang luar biasa dalam semangat Hari Kebangkitan Nasional melalui kisahnya.
Perjalanan hidup Mila yang tidak mudah, mencerminkan ketangguhan dan dedikasi yang tinggi. Mulai dari prestasi sebagai atlet pencak silat hingga menjadi pilar utama dalam keluarga dan dalam lingkungan kerja.
Mila yang memiliki keberanian serta keuletannya dalam menghadapi tantangan hidup, yang tak lepas dalam tanggung jawabnya pada keluarganya. Sifat yang tergambar dengan profesinya sebelumnya sebagai atlet pencak silat.
Mila merupakan anak terakhir dari tujuh bersaudara. Tak heran apabila ia memiliki peran penting dalam membantu finansial keluarga, meski waktu itu gajinya hanya sebesar Rp 1,5 juta per bulan saat ia bekerja sebagai guru honorer di sekolah dasar dan menengah.
Selain menjadi sosok yang menginspirasi dalam lingkup keluarganya, Mila juga memiliki perjalanan pendidikan yang patut diapresiasi. Meskipun pernah meraih beasiswa sebagai pemenang lomba silat tingkat provinsi, ia justru memilih membantu keluarganya dan menunda pendidikannya.
Semangat dirinya untuk terus belajar dan berkembang tidak pernah padam. Bahkan, dirinya mendapatkan apresiasi dari bosnya. Dirinya dinilai sebagai pilar yang menguatkan fondasi budaya perusahaan PNM.
“PNM akan terus mendukung kegiatan apapun yang positif diluar pekerjaan. Hal itu justru dapat memberikan angin segar kepada karyawan di tengah kesibukan dedikasi pekerjaan, selama itu positif dan tidak menganggu pekerjaan. Sejalan dengan hari Kebangkitan Nasional, mudah-mudahan ini menjadi semangat kita bersama, semangat para penerus bangsa untuk dapat mewujudkan Indonesia Emas,” ujar Arief.
Dalam momen Hari Kebangkitan Nasional, Mila mendapatkan penghormatan dan apresiasi atas perjalanan hidup yang luar biasa.
Hari Kebangkitan Nasional mengingatkan kita akan pentingnya perjuangan dan pengorbanan dalam mencapai cita-cita bersama. Dengan tekad kuat dan dedikasi yang tulus, kita semua dapat berkontribusi untuk kebangkitan dan kemajuan bangsa.